10.10.2015

Kamu dan Aku Ada Skenarionya

aku masih ingat awal perjumpaan kita, tidak sengaja..
tapi jika diingat lagi, tidak ada yang tidak sengaja bukan ?
semua sudah ada skenarionya..
waktu itu umurku masih 11 tahun dan kutebak umurmu saat itu 15 tahun..
kita sama-sama baru masuk ke dunia baru, aku dengan dunia SMP ku dan kamu dengan dunia SMA mu..
awalnya aku tidak menyadari keberadaanmu, kamu seperti orang-orang lain yang lewat di jalan itu..
hanya orang asing yang biasa melewati jalan itu..
sampai suatu pagi saat aku berangkat sekolah, aku tidak menemukanmu..
aku bertanya-tanya dalam hati saat itu, "kemana Mas itu ? Mas dengan banyak gantungan kunci di tas punggungnya itu ? apa sudah lebih dulu lewat ?"
dan aku bertanya-tanya dalam hati saat ini, "bagaimana bisa aku tahu ada banyak gantungan kunci di tas punggungmu ? sejak kapan aku mulai mengamatimu ?"
kemudian pagi-pagi berikutnya aku selalu menunggumu lewat di jalan itu..

suatu hari di awal kelas 3 SMP, aku mendaftarkan diri di sebuah bimbingan belajar untuk mempersiapkan ujian nasional dan tak disangka kamu juga mendaftar di tempat itu di antara sekian banyak bimbingan belajar yang ada di kota kita..
lihat kan ? semua sudah ada skenarionya..
saat itu aku berterima kasih pada Tuhan karena aku juga bisa melihatmu di sore hari..
aku masih ingat kekonyolan yang kulakukan hanya demi bisa melihatmu setiap sore..
di saat jadwal kita sama, aku menunggumu keluar dari kelas dan mengamati bagaimana caramu kembali ke rumah.. saat itu seringnya kamu menumpang dengan motor temanmu..
di saat jadwal kita tidak sama, jadwalku lebih dulu daripadamu, aku menunggumu datang dan kemudian mengintip melalui pintu kelasmu yang berkaca..
tentu saja kamu bisa melihatku tapi aku tetap meneruskannya..
dasar centil ! :)

setelah lulus dari SMP ( dan kamu lulus juga dari SMA ), aku melanjutkan ke SMA yang letaknya di luar kota kita..
alasanku adalah agar teman-temanku tidak hanya itu-itu saja, karena seperti semua orang tau, kebanyakan lulusan dari SMP ku akan melanjutkan ke SMA di sebelahnya, SMA favorit di kota kita..
aku ingat, sore itu di sekolahku yang baru, aku sedang menunggu teman-teman sekelasku di taman depan aula sekolah untuk mengikuti lomba lukis dinding antar kelas..
tidak sengaja, aku melihat seseorang mirip sekali denganmu di depan pintu sebuah basecamp ekstrakurikuler..
kamu tahu ? beberapa detik sekali aku selalu menengok ke arah pintu itu karena penasaran dan juga ingin memastikan bahwa orang yang kulihat adalah benar kamu..
dan setiap kali aku menengok, aku selalu mendapati orang yang mirip denganmu mengamatiku, seperti sedang memastikan juga..
tak berapa lama aku menyangkal orang itu adalah kamu, mana mugkin kamu adalah salah seorang alumni dari sekolah ini, mana mungkin kamu adalah seniorku, dan mana mungkin kita bertemu kembali di sekolah ini..
tapi seperti yang aku bilang tadi, semua sudah ada skenarionya..
saat aku sedang melukis dinding sekolah, aku melihat orang yang mirip denganmu itu dengan lebih dekat dan lebih jelas.. dia berjalan bersama temannya melewatiku..
saat itu aku yakin bahwa dia adalah kamu..
kamu tahu ? saat itu perasaanku senang sekali, seperti baru menemukan sesuatu yang sudah lama hilang..
tak lama, aku mengajak temanku untuk menghampirimu, tidak secara nyata menghampiri sih hanya berpura-pura melewatimu dan menyapamu dengan "Mas Prima**ma!"
dasar centil ! :)
aku memanggilmu dengan menyebut tempat bimbingan belajar kita dan kamu membalas dengan "Iya" sambil tersenyum..

kamu tahu ? keesokan harinya, adikmu yang cantik itu menemuiku..
dia meminta salah seorang temanku untuk memanggilku dan menemuinya di samping perpustakaan, namun dia hanya mengamatiku entah apa maksud dan tujuannya..
aku yang belum tahu bahwa senior perempuan itu adalah adikmu hanya bisa menatapnya bingung juga takut..
takut apakah aku telah membuat suatu kesalahan hingga dicari oleh senior..
selang beberapa hari, adikmu menemuiku lagi, kali ini dia tidak mengamatiku tapi menanyakan sesuatu..
dia menanyakan apakah aku mengenalmu dengan menyebutkan nama aslimu..
aku melongo, aku tidak tahu siapa orang yang ditanyakan oleh adikmu..
seperti dapat membaca kebingunganku, akhirnya dia berkata "itu Mas Prima**ma"
aku hanya menjawab "Oh, iya" masih dengan raut bingung, kemudian adikmu mengulurkan tangannya seraya mengatakan "aku adiknya"
kamu tahu apa yang kupikirkan sampai sekarang atas kejadian itu ?
aku berpikir, bagaimana adikmu bisa tahu bahwa yang menyapamu dengan sebutan itu adalah aku dari sekian banyak siswi baru di sekolah ? dan bahkan dia mengetahui namaku..
apakah kamu menceritakan tentangku ke adikmu ?
ya ! mungkin seperti itu, imajinasiku berkata bahwa kamu menceritakan tentangku ke adikmu..
dasar centil ! ke ge-er an banget aku..
tapi aku jadi berpikir lagi, bagaimana kamu bisa tahu namaku padahal kita tidak pernah berkenalan atau saling tegur sebelumnya ?
ah.. sudahlah.. biarkan itu menjadi misteri yang menyenangkan untukku..
setelah itu aku tidak pernah mendengar kabar lagi darimu, hanya cerita-cerita dari senior yang mengatakan bahwa sudah sejak dulu kamu mengamatiku juga..

beberapa tahun berselang, media sosial menjamur..
aku kaget mendapati notifikasi permintaan pertemanan darimu di facebook, kamu masih mengingatku..
kamu tidak tahu betapa girangnya aku, meskipun saat itu aku sedang bersama dengan yang lain..
kemudian saat twitter menjamur dan aku lebih aktif di twitter, aku memberanikan diri untuk mengirim permintaan pertemanan padamu..
kamu tidak tahu betapa takutnya aku jika kamu tidak menanggapiku..
lalu aku dibuat kaget olehmu sekali lagi, kamu menginvite pin bbm mu yang kamu bilang didapat dari adikmu..
sekali lagi kamu tidak tahu betapa senangnya aku, imaji tentang segala kemungkinan memenuhi pikiranku karena saat itu aku sudah sendiri..
sekali lagi kubilang, semua sudah ada skenarionya..
setelah itu kita sering berkomunikasi via bbm, ngobrol ngalor ngidul tidak ada jelasnya, dan itu menyenangkan setidaknya untukku, yah meskipun kamu sering menghilang dari peredaran..

sekarang kamu benar tahu kan ? kalau semua sudah ada skenarionya..
cerita tentang pertemuanku dengan kamu yang seperti drama televisi itu sudah ada skenarionya..
jika ternyata segala imajiku tentangmu tidak menjadi kenyataan, memang sudah seperti itu skenario-Nya..
itu berarti kamu termasuk pada golongan orang-orang yang datang dan kemudian pergi dengan membawa sebuah pelajaran untukku..
aku sungguh berterima kasih pada-Nya yang telah mempertemukanku denganmu, yang memberikanku kesempatan untuk merasakan cerita seperti drama televisi..
semoga kamu yang kugadang sebagai first love hidup dengan selalu mendapat keberkahan dari-Nya dan semoga Dia masih memiliki skenario penutup untuk cerita ini entah bagaimanapun itu..

*PS : first love menurutku bukan lah pacar pertama melainkan seseorang yang pertama kali dapat menyentuh hatimu dan meninggalkan kenangan baik yang mendalam


iput

2.02.2015

Let's Move To The Next Level !!

Hi !! Apa kabar ?! Hahaha, udah setahun ternyata aku ga nulis di blog ini, untung masih ingat passwordnya.. Banyak yang berubah selama setahun aku menghilang dari peredaran, salah satunya dan yang paling berat adalah perpisahan.. yeap, perpisahan.. Pisah dengan orangtua dan keluarga, juga pisah dengan teman-teman dekatku.. Udah saatnya aku melangkah ke jenjang kehidupan berikutnya, udah saatnya aku ga terus-terusan menggantungkan hidup pada orangtuaku, udah saatnya aku lepas dari mereka, dan udah saatnya aku yang membalas jasa mereka meskipun kita ga akan pernah bisa cukup untuk membalas sayangnya orangtua.. Aku dan teman-teman dekat pun berpisah untuk mengejar impian kami masing-masing, dan aku berdoa agar kami semua bisa mewujudkan impian-impian itu..

Aku ingin menyampaikan kabar gembira.. Bukan, ini bukan ekstrak kulit manggis itu.. Hehmm, akhirnya aku berhasil keluar dari zona nyamanku loh !! Yah meskipun sebenarnya masih bisa dibilang zona nyaman sih.. Jadii akhirnya orangtuaku, terutama Bapak, mengizinkanku untuk mengadu nasib di negeri orang, eh kota orang deeeng.. Udah 8 bulan aku berada di kota ini, kota yang dulu sebenarnya aku dan teman-temanku hindari, kota dimana Ibuku dilahirkan dan dibesarkan.. Itu dia alasan kenapa aku mengatakan bahwa sebenarnya masih bisa dibilang zona nyaman, yaa karena kota ini adalah kota Ibuku berasal, yang artinya semua keluarga Ibuku ada di kota ini, yang artinya aku ga benar-benar baru dan ga benar-benar sendirian di kota ini, yang artinya aku masih berada di zona nyamanku hanya kotanya saja yang beda.. Mungkin kehendak Allah memang begini sekarang, membantuku menyiapkan diri dan mental secara perlahan dimulai dari kota yang masih terhitung aman dan nyaman untukku.. Siapa tahu nantinya Allah membukakan jalan dan akhirnya aku benar-benar bisa keluar dari zona nyamanku..

Berpisah itu ga mudah, apalagi kita setiap harinya terbiasa bersama.. Awalnya aku sempat ragu untuk pisah dari keluargaku yang sekarang masih ada di Semarang tapi setelah berusaha meyakinkan diri sendiri, aku mantap untuk ada di kota ini ( meskipun sebenarnya aku kangen dan khawatir dengan kondisi orangtuaku di rumah ) dan mungkin nanti akan berpindah ke kota lain.. Alasanku adalah aku ingin membuktikan pada diriku dan orangtua bahwa aku mampu hidup mandiri jauh dari orangtua, bahwa aku siap menghadapi tantangan hidup yang sebenarnya.. Dan ini baru permulaan.. Allah, tolong jaga Ibu, Bapak, dan Adikku.. Ibu, Bapak, aku mohon doa restumu..

Bicara mengenai teman-teman dekatku, mereka pun sekarang memiliki kehidupannya masing-masing.. Kebanyakan sudah bekerja, ada yang merantau, ada juga yang memilih mencari pekerjaan di Semarang, lalu ada juga yang sudah menikah ( Nyak !! Nyak udah nikah Maret 2014 kemaren !! ), yang akan menikah ( Temmy !! Insha Allah dalam waktu dekat !! ), dan yang masih mencari pasangan hidup ( Allah, pertemukan aku dan teman-temanku dengan jodoh yang Kau ridhoi di waktu yang tepat, AMIN !! ), kemudian ada juga yang masih kuliah entah itu melanjutkan atau yang belum juga lulus dari S1 ( Allah, tolong Yudha dan Bang Adit agar cepat lulus dengan hasil yang baik, AMIN !! ), tapi ada juga yang masih mencari pekerjaan ( Allah, tolong juga teman-temanku agar bisa mendapat atau malah menciptakan pekerjaan yang layak, AMIN !! ).. Kadang, aku merasakan kangen yang mendalam pada mereka ( GengGong, Power Rangers, Forever Friends, I REALLY MISS YOU !! ) tapi apa mau dikata, kami udah ga bisa ketemuan semaunya seperti dulu, paling aku mengobati kangen itu dengan mengirim pesan singkat, voice note, atau telepon.. Aku berdoa supaya kita ga saling melupakan dan tetap saling berkomunikasi sampai maut memisahkan.. Aku ga beda dari August Waters yang takut untuk dilupakan apalagi oleh orang-orang yang kusayang tapi yaa seperti kata Hazel Grace, semua orang juga akhirnya akan dilupakan..


iput