takdir itu ada yang bisa diubah dan ada yang ga bisa diubah, tapi menurutku kebanyakan takdir manusia itu bisa diubah kecuali kelahiran dan kematian.. kita ga bisa mengubah kapan kita lahir, di keluarga seperti apa kita ingin dilahirkan, atau bagaimana bentuk kita saat dilahirkan.. kita juga ga bisa mengubah kapan kita akan meninggal, dalam situasi seperti apa kita meninggal nanti (karena sakit kah? atau kecelakaan kah?), yang bisa kita lakukan hanya hidup dengan sebaik-baiknya sehingga kita bisa meninggal dalam keadaan yang khusnul qhotimah.. dan itu merupakan keputusan kita sendiri, apakah kita bakal menjalani hidup dengan sebaik-baiknya atau tidak..
kita sering mendengar kalau rezeki dan jodoh itu sudah diatur atau ditakdirkan, tapi kalau kita diam saja dan tidak berusaha serta berdoa, apa rezeki dan jodoh bakal datang dengan sendirinya? kita perlu berusaha menjemput rezeki dan jodoh itu, kita perlu mengambil keputusan tentang itu.. misalnya apa kita mau bekerja sebagai wirausahawan atau bekerja kepada orang lain? kalau kita memilih untuk bekerja sebagai wirausahawan ya kita harus berani mengambil keputusan biar bisa menjadi wirausahawan yang sukses dan akhirnya keputusan itu yang membawa pada takdir kita.. menjadi wirausahawan sukses.. dan tentu takdir kita akan jauh berbeda kalau kita mengambil keputusan untuk bekerja kepada orang lain.. untuk jodoh pun juga begitu.. kita berkenalan, memutuskan untuk melakukan pendekatan atau tidak, memutuskan untuk pacaran atau tidak, kemudian memutuskan untuk menikah atau tidak yang akhirnya membawa kita pada takdir kita.. jika kita memutuskan untuk menikah dan dapat serta mau mempertahankan hubungan tersebut hingga maut menjemput dapat dibilang takdir kita ya bersama orang itu.. tapi kalau kita tidak dapat serta tidak mau lagi mempertahankan hubungan tersebut lalu memutuskan untuk bercerai, bisa dibilang takdir kita bukan dengan orang tersebut.. pada akhirnya takdir kita sekarang merupakan suatu keputusan yang kita buat atas pilihan-pilihan di masa lalu..
Living is a choice made at that instant.. Even if it's a log bridge, you have to make a choice.. Should I go straight or turn back? Or should I stop here? After all, this point in time that I'm stepping on right now, is a result of those innumerable choice I made in the past.. -Answer Me 1994
tapi..
The most important decisions in life are never easy.. -Step Up
ahaha, yeeahh.. keputusan penting dalam hidup itu ga pernah mudah untuk diambil.. kita perlu memikirkan segala risikonya matang-matang untuk jangka panjang karena tentu kita ga mau keputusan itu hanya memberikan kebahagiaan / kepuasan sesaat dan akan menimbulkan penyesalan pada akhirnya.. kita harus pintar dalam mengambil keputusan.. Paulo Coelho bilang, "What ever you decide to do, make sure it makes you happy."
aku mau cerita atau lebih tepatnya curhat, haha.. bulan November kemarin aku mendapat panggilan kerja di sebuah Kantor Akuntan Publik di Jakarta, mereka bilang aku bisa langsung kerja mulai tanggal 2 Desember 2013.. aku seneng banget karena baru pertama kali dan aku bisa mendapatkan pekerjaan dengan usahaku sendiri.. ini merupakan awal penting bagiku, memasuki ke jenjang kehidupan berikutnya.. kemudian aku menceritakan hal ini ke orangtua dan Omku, entah aku mulai mendiskusikan dan meminta pertimbangan mengenai pekerjaan pada Omku sejak menjadi jobseeker.. Omku bilang ke orangtuaku kalau pekerjaan itu merupakan peluang yang bagus dan baik untuk diterima.. awalnya kedua orangtua mendukungku mengambil pekerjaan ini bahkan kami telah mendiskusikan tempat kos dan angkutan umum apa saja yang bisa kutumpangi saat berengkat-pulang kerja.. sampai aku bilang kalau auditor itu kerjanya bisa sampai pagi atau bahkan enggak pulang, mendengar itu orangtuaku jadi ragu.. orangtuaku, terutama Ayahku, menjadi was-was.. bagaimana nanti aku saat pulang kerja? tengah malem menjelang pagi cewek sendirian naik taksi di Jakarta di tempat yang belum terlalu dikenal..
sebenarnya aku tidak terlalu bermasalah dengan hal ini karena aku ingin mencoba hidup di tempat baru dengan orang-orang dan lingkungan baru yang jauh berbeda dari lingkunganku sekarang.. seperti kata Omku, jangan jadikan sesuatu itu menjadi hambatan tapi jadikanlah sebuah tantangan, aku ga mau cuma karena hal kecil terus jadi mundur.. tapi apa mau dikata, Ayahku sudah memikirkan hal-hal buruk yang dipikirnya bakal menimpaku, memang sih kita perlu memikirkan keadaan terburuk yang mungkin menimpa kita, tapi jangan malah karena itu kita jadi mundur.. setelah itu beliau memintaku untuk memikirkan keputusanku.. indeed, the most important decisions in life are never easy.. aku memikirkan masalah ini semalam suntuk, aku sangat ingin menerima pekerjaan ini dan aku ga ingin menyesal pada akhirnya karena ga menerima pekerjaan ini, jadi malam itu aku putuskan untuk menerimanya..
keesokan paginya, satu jam sebelum aku memberi jawaban ke KAP itu, aku menelepon Ayahku sekali lagi untuk memberi dan memastikan keputusanku.. di telepon, beliau memintaku sebelum memberikan jawaban untuk bertanya kepada pihak kantor apakah ada jaminan keselamatan seperti diantar sampai rumah saat ada lembur tengah malem dan kemudian terjadilah percakapan ini..
A: "Mbak.. Bapak boleh jujur?"
I : "Kenapa, Pak?"
A: "Bapak mau tegas ya.. Bapak ga boleh, kalau sampe tengah malem menjelang pagi gitu nanti Mbak pulangnya gimana?"
I : "Auditor kalau lagi peak season ya gitu Pak, tapi itu kan cuma akhir-awal tahun selain itu kan ga sibuk sampai lembur."
A: "Lah skarang kan akhir tahun, berarti nanti sampai tengah malem dong."
I : "Aku kan nanti bisa nginep Pak, pasti banyak temen ceweknya.. Atau kan bisa nanti minta tolong dianterin pulang sama temen."
A: "Enggak, Bapak ga boleh."
I : "..." (nahan nangis)
A: "Mbak.. Mbak kecewa kalau Bapak ga ngijinin?"
I : "Kecewa..." (nangis)
A: "Mbak.. Bapak minta maaf bikin Mbak kecewa... tapi itu karena Bapak khawatir, nanti kamu gimana kalau pulang tengah malem? Kalau kamu cowok, kalau itu Adek, Bapak berani ngelepas tapi kamu itu cewek.. di Jakarta cewek sendirian pulang tengah malem, masih mending kalau tempatnya deket dari keluarga yang di sana, tapi ini jauh, kalau nanti ada apa-apa jauh buat ngehubunginnya.."
I : "..." (makin nangis)
A: "Bapak minta maaf, Mbak.."
I : "Hiks.. Iya.."
A: "Yaudah, nanti ditanya dulu aja, tapi kalau ga ada jaminannya inget ucapan Bapak tadi."
I : "Hiks.. Iya.."
kemudian seperti inilah takdirku sekarang.. masih jadi jobseeker yang lari dari satu jobfair ke jobfair lain, yang masih sering bukain iklan lowongan pekerjaan, dan yang masih sering mempelajari hal baru sambil mengisi kekosongan waktu.. jadi tau kan keputusan apa yang aku ambil waktu itu? yep.. pada akhirnya takdir merupakan suatu keputusan.. awalnya memang aku nyesel sama keputusanku tapi Ibuku berujar kalau kebanyakan anak yang kerja / tinggalnya beda kota dari orangtuanya tuh ga bisa menemani atau ngeliat orangtuanya waktu meninggal.. kemudian beliau bertanya ke aku, "kamu mau kayak gitu?" ya tentu aja aku ga mau seperti itu.. dan setelah itu aku berusaha buat ga menyesalinya lagi..
Selagi ayahbundamu masih ada, jangan engkau pergi jauh.. -Titik Nol, Agustinus Wibowo
aku menulis postingan ini karena aku tertarik dengan quote-quote yang aku sebut di atas tadi.. entah karena kebetulan atau aku memang tertarik dengan topik itu, tapi kebanyakan quote yang aku cantumin tadi tentang keputusan, hehe.. hari ini adalah hari terakhir di tahun 2013, banyak kejadian yang ngebikin aku banyak belajar tahun ini, kayaknya tahun 2012 dan 2013 merupakan tahun pembelajaranku supaya lebih matang dan pantas deh.. aku harap aku (dan juga kamu yang lagi baca) dapat mengambil keputusan dengan lebih cermat di tahun 2014 sehingga dapat membawa kita menuju ke takdir kita yang lebih baik, amiin.. sampai ketemu tahun depan.. :)
In the end.. Fate is about decision.. -Answer Me 1994
iput
No comments:
Post a Comment